
Aspek keselamatan pada kebakaran menjadi salah satu komponen terpenting dalam manajemen fasilitas kesehatan. Tidak boleh ada ruang kesalahan atau human error dalam kontraktor kebakaran rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pembangunan sistem proteksi kebakaran rumah sakit yang mampu menjaga pasien tetap aman dan terlindungi dengan baik.
Zonasi dan Sistem Alarm Kontraktor Kebakaran Rumah Sakit
Perkembangan teknologi yang semakin canggih mampu mendukung perlindungan maksimal di setiap area gedung, termasuk dalam konteks kebakaran. Dalam hal ini, diperlukan sistem proteksi kebakaran rumah sakit yang dapat bekerja dengan optimal. Salah satu teknik yang populer digunakan dalam proteksi sistem kebakaran adalah sebagai berikut.
Sistem Zonasi
Keberadaan sistem zonasi mampu menentukan bagian gedung mana saja yang rentan terhadap kebakaran. Sistem ini membantu pemadam kebakaran untuk menemukan sumber api saat terjadi masalah tersebut.
Dalam praktiknya, seluruh zona alarm kontraktor kebakaran rumah sakit harus dikoordinasikan dengan kompartemen asap. Hal ini dirancang untuk membangun area aman yang mampu memberikan perlindungan sementara bagi seluruh pasien.
Sistem Alarm
Umumnya, sistem alarm berbeda dengan bel keras yang seringkali memicu kepanikan. Sejak dahulu, sistem alarm yang digunakan berupa lonceng atau bel elektronik. Bahkan, beberapa rumah sakit menerapkan sinyal kode yang mampu membedakan zona tempat alarm dipicu.
Seiring perkembangan teknologi, fitur alarm dibekali dengan pengeras suara yang cukup kuat. Sistem ini menawarkan komunikasi darurat yang berfungsi untuk mengirimkan pesan secara langsung.
Dalam praktiknya, pesan berkode seperti Code Red, South Wing, dan lainnya mampu mengingatkan staf atau petugas di rumah sakit tanpa menyebabkan kepanikan ataupun gangguan. Penggunaan sistem ini mampu meredam kepanikan pasien agar tidak muncul masalah-masalah baru. Misalnya, saling berebut jalan keluar gedung hingga lalai terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Koridor dan Lorong
Tak banyak yang tahu bahwa koridor dan lorong tidak termasuk list daftar ruang yang membutuhkan perlindungan khusus di rumah sakit. Meskipun begitu, ruangan ini masuk dalam list wajib standar sistem proteksi kontraktor kebakaran rumah sakit secara internasional.
Setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan wajib membangun detektor asap dan sprinkler otomatis di setiap koridor dan lorongnya. Bahkan, koridor dan lorong ini wajib mendeteksi asap hingga ke bagian ruang tunggu serta sudut-sudut ruangan. Sementara itu, lorong di gedung kamar pasien juga tak luput dari pengawasan sistem proteksi kebakaran.
Pada dasarnya, sistem penyelamatan tercanggih membutuhkan sumber daya manusia yang tepat untuk menjalankannya. Dalam hal ini, setiap petugas pemadam maupun staf rumah sakit harus memiliki pelatihan yang maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, kontraktor kebakaran rumah sakit mampu memberikan wawasan yang jelas untuk menjalankan sistem proteksi dengan tepat. Pemahaman mendalam dapat meminimalisir adanya kesalahan atau human error dalam sistem proteksi kebakaran di berbagai ruang.